Antisipasi Kemunculan Predator Anak Dan Perempuan, Ketum dan Sekjen Rumah PPAI Gencarkan Edukasi dan Pemahaman

Berita, Edukasi14 Dilihat

Jakarta | patrolinusantara.press – Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak Indonesia (RPPAI) memberikan himbuan penting terkait perlindungan hak-hak anak, stop narkoba, KDRT,  serta stop kekerasan terhadap perempuan dan anak, Jumat (26/5/2023).

Melihat akhir-akhir ini muncul banyaknya predator-predator kekerasan terhadap perempuan dan anak semakin marak, RPPAI menginginkan stakeholder seperti TNI-Polri dan Pemerintah untuk bersama-sama dengan Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak Indonesia mencegah dengan cara sosialisasi di setiap wilayah yang rawan sering terjadi.

Pada kesempatan kali ini, Sekretaris Jenderal Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak Indonesia (RPPAI) saat berdiskusi bersama awak media di kantor, Ia memaparkan bahwa di indonesia saat ini terlihat rawan.

“Sebab, banyaknya anak balita dibunuh ibu dan ayah kandung sendiri kian marak, hal ini mungkin dampak dari pihak ketiga atau seperti isu perselingkuhan yang sering kita lihat. Maka untuk cara dalam pencegahan seperti ini, kami sarankan setiap wilayah terutama di tingkat Desa harus memberikan ruang khusus untuk edukasi dan gencarkan sosialisasi terhadap permasalahan-permasalahan seperti KDRT, Stop Narkoba, Stop Kekerasan terhadap perempuan dan anak agar dikemudian hari tidak terjadi konflik di lingkup keluarga,” kata A.S Agus Samudra.

Menurutnya, semua itu terjadi akibat kurangnya kasih sayang maupun perhatian dalam berumah tangga dan tidak saling memahami satu sama lain, sehingga ego muncul dan berakibat fatal.

Di tempat berbeda, Ketua Umum Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak Indonesia (RPPAI) Fuad Dwiyono S.sn menambahkan bahwa dalam pencegahan memang harus digencarkan sosialisasi maupun perhatian khusus.

“Terutama kita akan rutin turun ke wilayah yang rawan terkait monster atau predator bagi anak-anak indonesia. Hal itu bisa saja muncul di lingkup keluarga kita sendiri. Marilah kita bersama mencegah ditingkat keluarga kita, seperti memperhatikan anak dan berilah kasih sayang maupun perhatian, walaupun hanya hal kecil. Pasti akan muncul dampak positif dan tidak akan memunculkan perselisihan paham yang mengakibatkan pertengkaran, kecemburuan maupun perselingkuhan, KDRT serta pelantaran anak. Semua pasti tidak akan terjadi jika keluarga kita rukun dan harmonis,” terang Fuad.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *