Diskusi Media oleh AZWI Untuk Peringati HPSN 2023

Jakarta | patrolinusantara.press – Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023, Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) bersama anggota mengadakan diskusi media dengan isu “Mencapai Target Nol Sampah Nol Emisi Pengelolaan Sampah”, yang meliputi pengelolaan sampah dari hulu (upstream), tengah (middle stream), hingga hilir (downstream). Pertemuan dengan awak media ini menghadirkan pembicara yaitu Muharram Atha Rasyadi (Greenpeace Indonesia), Yuyun Ismawati (Nexus3 Foundation), David Sutasurya (YPBB) dan Yobel Novian Putra (GAIA Asia Pasifik), Senin (6/3/2023).

“Sesungguhnya masalah terbesar dari krisis sampah ada di hulu sistem ekonomi kita, dimana material diambil dengan begitu cepat secara masif dan destruktif. Namun, sampah sendiri juga memberikan dampak negatif di seluruh tahap ekonomi baik di tengah maupun di hilir. Ketika sampah dibakar di bagian hilir, baik di insinerator sampah, di industri semen, maupun di PLTU batubara emisi yang dilepaskan lebih besar dari emisi dari PLTU batubara. Hal ini sangat mengecewakan karena narasi “Zero Waste, Zero Emission” pemerintah Indonesia sesungguhnya sangat didominasi solusi-solusi palsu tersebut yang sangat mahal, polutif, dan diregulasi secara lemah. Kebijakan ini jelas sangat mengancam implementasi solusi zero waste, terutama dari sisi komitmen pembiayaan, transisi yang berkeadilan, dan penanganan krisis iklim” jelas Yobel Novian Putra, Climate and Clean Energy Campaign Officer, GAIA Asia-Pacific.

Didorongnya solusi semu seperti teknologi termal, diantaranya termasuk Refuse Derived Fuel (RDF), atau Bahan Bakar berbasis Limbah (BBL), dan insinerator sebagai arah kebijakan pemerintah untuk penanganan sampah kota meningkatkan ancaman pencemaran lingkungan dan kesehatan manusia karena racun dalam plastik muncul sejak tahap produksi, konsumsi, hingga akhir masa pakai. Solusi palsu seperti Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) atau Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL), bahkan co-firing RDF, secara sistematis tersebar dalam berbagai dokumen kebijakan dan perencanaan pemerintah, seperti Peraturan Presiden dan Proyek Strategis Nasional. Bahkan, dalam dokumen Nationally Determined Contributions (NDCs), teknologi termal dimasukan sebagai solusi mitigasi perubahan iklim.kabupaten di Indonesia dengan mempertimbangkan hirarki pengelolaan sampah, siklus hidup material, dan pendekatan produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.

Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) bersama 10 anggota hadir untuk memberikan rekomendasi solusi Zero Waste yang aman, bebas racun, dan berkelanjutan. Rekomendasi AZWI berfokus pada pengurangan sampah plastik dan penanganan berbasis sumber yang bertujuan menciptakan ekosistem pengelolaan sampah nasional melalui penguatan regulasi di tingkat nasional dan daerah dengan pendekatan pengurangan, guna ulang dan penerapan prinsip zero waste secara tepat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *