PATI, patrolinusantara.press – Keserakahan manusia yang tidak bertanggung jawab Tidak memperhatikan saat ini Hutan menjadi Gundul,ditambah lagi penambangan Galian C semakin merajalela berakibat Objek Wisata Gua Wareh dan Wilayah lain Sering terjadi Banjir Bandang.
Pegiat Lingkungan yang getol menyuarakan Sebut saja Darto Buntung, saat kami temui, mengaku sejak lima tahun terakhir, Objek Wisata Gua Wareh dan Wilayah lain terlebih dahulu di Kecamatan Sukolilo sering terjadi banjir bandang saat hujan deras, itu disebabkan kan Kawasan Karst yang sudah tidak bekerja sebagai pandangan akibat kerakusan manusia tidak bertanggung jawab.
“Darto menyampaikan, selama tahun 2022 tiga kali banjir di wilayah Gua Wareh. Penyebab banjir ini adalah karena kondisi hutan wilayah sekitar yang semakin habis juga pengeprasan Gunung yang tiada henti, ambisi aktivitas masyarakat yang tidak bisa menjaga hutan. Juga menyebut, kondisi banjir terparah yang terjadi pada bulan Oktober tahun 2021.
Ia memaparkan, pada saat itu, banjir membawa material lumpur yang sangat tebal. Bahkan sempat menutupi sumber air yang saat ini masih digunakan warga sekitar.
“Bulan Oktober tahun lalu, banjir sangat besar sehingga membawa lumpur tebal dari atas (Hutan). Sehingga sempat menutupi sumber air, untuk upaya agar Saluran tidak tersumbat matrial lumpur, kami datangkan alat berat untuk mengeruk dibagikan dekat sumber air,” imbuhnya.
Darto juga menceritakan, sebelum kondisi gunung tidak gundul seperti sekarang, dulu tidak pernah terjadi banjir yang selalu parah seperti ini.
Melihat kondisi ini, pihak Pegiat lingkungan melakukan Aksi penanaman pohon, bersama dengan organisasi lain, juga mahasiswa yang melakukan kegiatan sosial. juga berharap, ada perhatian dari pemerintah khususnya untuk bisa memperbaiki kondisi gunung yang gundul dengan cara menanam kembali dan menertibkan juga menindak oknum yang berdampak bagi Warga.
“Harap kita kepada pemerintah, berikan solusi untuk kondisi saat ini. Karena sangat luar biasa bagi masyarakat sekitar,” Pungkasnya
(Ytn/Red)
