SEMARANG, patrolinusantara.press – Riska (34) tega membunuh anak balitanya di Kamar Hotel Kawasan Gajahmungkur, Semarang. Aksi pembunuhan yang juga upaya bunuh diri itu ternyata dipicu masalah uang Pinjaman Online (PINJOL).
Kepada polisi Riska nekat mengambil uang tabungan senilai puluhan juta dan ditegur oleh suaminya. Uang puluhan juta itu akan digunakan untuk melunasi pinjol.
“Rekeningnya kosong dari 39 juta sisa sejuta oleh istrinya disebut uang tersebut telah digunakan oleh yang bersangkutan untuk membayar cicilan (pinjaman) online,” kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar di Mapolrestabes Semarang.
Kepada polisi, Riska menyebut pihak yang meminjam di pinjol adalah temannya berinisial SS. Tagihan itu dialamatkan kepadanya karena terlanjur meminjamkan identitasnya ke SS.
“Jadi satu tahun sebelumnya menurut keterangan tersangka, KTP tersangka, tapi atas persetujuan tersangka itu dipinjamkan ke rekannya atas nama SS,” jelas Irwan.
Dengan identitas Riska, SS meminjam uang sebanyak Rp 12 juta. Namun, karena tak pernah dibayar tagihan itu membengkak dan kini mencapai Rp. 38 juta.
“Kemudian pinjaman bunga berbunga jadilah pinjaman itu 38 juta. Karena mendapat tagihan, sehingga tersangka membayarkah 38 juta itu menggunakan uang mereka, uang tabungan atas keluarga mereka,” jelasnya.
Polisi pun akan melacak keberadaan SS untuk mengkonfirmasi keterangan ini.
“Untuk memastikan informasi dari tersangka bahwa KTP dipinjam dan seterusnya ini kami sedang mencari keberadaan SS.
Atas alasan itulah, suami Riska yang disebut terlalu baik itu menegur ibu dua anak itu. Merasa malu, Riska lalu kabur dari rumah bersama anak sulungnya yang berusia 3 tahun 7 bulan. Dia juga berupaya melakukan percobaan bunuh diri.
“Korban waktu itu sedang tidur. Tidur lelap menggunakan mainannya kemudian dibekap oleh tersangka sampai kemudian meninggal dunia,” katanya.
“Dalam pemeriksaan CCTV diketahui tidak ada pihak lain selain korban dan tersangka yang masuk ke kamar ini,” katanya.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (10/5) pukul 16.00 WIB. Kala itu petugas hotel hendak mengkonfirmasi waktu check out, namun petugas justru menemukan balita tewas dan Riska yang pingsan dengan lilitan kain handuk di leher.
“Pintu tidak dibuka sehingga dibuka dengan menggunakan kunci cadangan yang ada di hotel,” pungkas Irwan.
(Ukik/A/Red)