Jalan Lintas Desa Sampung Dan Bonjor Kec. Sarang Kab. Rembang Rusak, Berdebu Saat Cuaca Panas, Kupak-Kapik Bak Kubangan Kerbau Jika Hujan

Rembang | patrolinusantara.press – Sejumlah ruas jalan yang ada wilayah Kecamatan Sarang Kab. Rembang tergolong kurang mendapat perawatan dari pemerintah setempat. Hal ini dibuktikan dengan kondisi jalan rusak yang berada di Desa Sampung dan Desa Bonjor Kec. Sarang Kab. Rembang.

Kondisi jalan tersebut hancur lebur dan dengan kondisi curah hujan yang tergolong tinggi belakangan ini ruas jalan tersebut bak “kubangan kerbau”.

Pantauan awak media di lapangan, kondisi ruas jalan yang melintasi dua desa tersebut serta jalur penghubung ke sejumlah desa lainnya sangat memprihatinkan. Selain sangat memprihatinkan, ruas jalan yang dapat menghubungkan beberapa desa di Kec. Sarang, Kab. RembangĀ  itu mengakibatkan polusi udara bila kondisi cuaca panas. Debu berterbangan hingga tak jarang masuk ke sejumlah rumah atau usaha warga sepanjang jalan rusak tersebut.

Dari pantauan tersebut, selain ruas jalan yang porak poranda itu, kondisi drainase di sepanjang jalan itu tergolong kurang baik. Sehingga air kerap meluap ke ruas jalan serta menggenangi badan jalan.

Warga sekitar jalan yang tidak mau disebut namanya menyebutkan bahwa kondisi jalan tersebut sudah lama rusak. “Rusak sudah lama lah, sampai saat ini tidak ada terlihat pemeliharaan atas jalan ini. Entah mau sampai kapan dibiarkan seperti ini. Apa pemerintah Kecamatan Sarang tidak tau dan tidak melaporkan kondisi jalan ini ke Bupati Rembang,” katanya, Jumat (26/4/3023).

“Kalau kecelakaan sudah sering terjadi lah. Terkadang pengendara sepeda motor bersenggolan dengan sepeda motor lainnya hanya gara-gara elak kan kerusakan jalan ini. Ada yang jatuh sendiri. Ah, jangan kan diaspal, dilakukan pengerasan saja elum terlihat sampai sekarang. Kita lihat saja sendiri lah,” ungkapnya yang diamini sejumlah warga lainnya.

Warga berharap agar kiranya dari pihak PU Kab. Rembang dapat pro aktif mendengarkan keluhan warganya.

“Tolong kami, keluhan kami masyarakat di bawah ini. Kalau tetap tak diperbaiki, kami merasa kalau kami masyarakat yang tinggal di dua desa ini seperti termarginalkan atau diasingkan,” sebut warga berharap.

 

(Tim/AW)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *