Ketum FAPSI, Ansori Baharudin Syah Dukung Penuh Pada Pelantikan Pengurus Forum FAPSI dan Bedah Buku

Jakarta | patrolinusantara.press – Ansori Baharudin Syah /Abin selaku Ketum Koordinator Nasional Forum Akademisi Penggemar Sepak Bola Indonesia (FAPSI) ditemui awak media di Merlynn Park Hotel, Sabtu, (18/03/2023) mengatakan,

“Memang tidak pernah ada di dunia manapun, di negara manapun juga  tidak ada kecuali disini dimana para akademisi berkumpul untuk bicara banyak tentang latar belakang misi dalam waktu dimana kita ketahui lebih dekat dengan unsur politis bahwa bagaimana mempertemukan kedua bidang ini memang kalau sekarang demamnya sepakbola boleh tetapi kan wajar karena negara berkembang akan hadirnya cerita ini, kita coba berusaha untuk memperbesar filter  bahwa memang harus ada orang-orang kelompok politik di Indonesia, ini memang sangat sulit sekali karena ini memang barang yang sangat-sangat menjanjikan,” kata Ansori, Ketum FAPSI.

“Selanjutnya, kata Ansori, yang penting punya pengalaman dalam mengolah sepak bola dimana di dalam persepakbolaan itu bahwa orang yang punya pengalaman pasti dia akan bisa menjalankannya,” lanjutnya.

Ansori mengungkapkan bahwa, 

“Kehadiran kita disini tentu menjadi sesuatu yang memberikan masukan-masukan karena melihat bahwa memang ada kelemahan produk salah satunya di riset pengembangan kita tidak pernah ada di situ ada yang namanya rezeki tetapi melakukannya dimana bisa kita lihat, Jepang Korea dimana mereka melakukan itu menjadi panduan yang kemudian memunculkan bibit yang baru dengan begitu kita menemukan juga mentalitas yang baik atau menemukan para pemain suka tergiur oleh sesuatu sehingga ketika dia bekerja tidak secara profesional maka saya menemukan rumusan tentang memberikan yang namanya pembelajaran psikologi para pemain,” ungkapnya.

Ansoripun menceritakan pengalamannya,

“Kita lihat dulu ada sepakbola gajah dimana ada Wasit dan kita sudah punya akun yang akan ditawarkan itu walaupun kemudian menyambut Pak Erick Thohir  mengatakan bahwa kita akan terjadi gerakan dan para pemain di situ itu benar bagus, tetapi kalau punya mental itu bermasalah dia pasti akan terjadi riset yang dikembangkan sebatas 

termasuk pendidikan yang kita disini sudah  dirumuskan baik mendirikan sekolah sepak bola?,” jelasnya.

“Kita dapat menemukan bahwa kenapa hari ini suporter selalu terjadi gesekan sederhananya karena mereka jauh dengan program kerjanya, jauh rencana  rekomendasinya. Setiap beberapa bulan kita kan  monitor, membagikan  wilayah harus ada dalam dua minggu sekali, hal ini  bisa kita pantau apalagi hari ini di Indonesia akan menghadapi Rusia 2023 dan ini menjadi catatan yang baik, Apapun ceritanya bawa peralatan sepak bola ini pada sesungguhnya dibalik itu untuk mempromosikan sesuatu negara oleh karena tingginya konsentrasi dan Bagaimana supaya penyelenggara menanggapi tanggapan Bapak senilai dengan polemik penolakan kedatangan dan Saya tidak mau masuk,” bebernya.

Apapun ceritanya pribadi saya melihat dekat sepakbola di wilayah agama-agama, Apa sih yang akan bicara tentang bagaimana Indonesia juga ?

Makanya kita masuk pada makalah tentang pembinaan materi tentang kebaikan pemain bola voli hari ini,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *