PATI, patrolinusantara.press – Menjelang ramadan, harga komoditas perikanan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Juwana Unit 2 di tingkat nelayan terpantau stabil.
Hal ini diungkapkan oleh Budi Suprapto Kepala TPI Juwana Unit 2. Namun menurutnya, bulan ini para tengkulak masih kesulitan memasarkan ikannya ke masyarakat karena dianggap harga ikan yang masih mahal.
“Harga stabil namun ada kecenderungan di masyarakat menurutnya masih tinggi. seperti ikan lonco pelelangan harganya bagus kalau nelayan cuman untuk masyarakat pemasaranya sulit karena disana harganya mahal. Masyarakat dikasih harga segitu kurang lancar,” ujar Budi saat diwawancarai awak media, belum lama ini.
Ia menjelaskan, mayoritas ikan yang dilelang di TPI juwana Unit 2 adalah komoditas ikan yang biasa dipanggang atau diasap seperti cekak, lonco, dan sero. Harga lelang ikan beragam, antara Rp500.000 – Rp4.500.000.
“Namun seperti tongkol dan ikan kualitas ekspor yang lain masih belum dilelang karena belum ada tengkulaknya disini,” Imbuhnya.
Meski harga ikan di tingkat nelayan cukup bagus, Sayangnya hasil tangkapan ikan dari nelayan pada bulan ini menurun, pasalnya dalam beberapa bulan terakhir cuaca kurang mendukung.
Masih Budi mengaku, kondisi cuaca di laut belakangan membuat nelayan sulit untuk memprediksi.
Akibat cuaca tersebut, membuat ombak meninggi dan kondisi ini menuntut para nelayan terpaksa menaikkan perahunya hingga ke pinggir jalan, guna meminimalisir kemungkinan perahu hanyut terbawa ombak.
Tak jarang, nelayan memutuskan untuk menunda melaut, hingga cuaca kembali bersahabat, guna mengurangi biaya operasional.
“Nelayan kesulitan mendapatkan ikan karena situasi ombak itu kurang begitu bersahabat. Dan hasil tangkapan cenderung menurun. Disana supply-nya sedikit sehingga harganya naik,” papar Budi.
Sementara diwawancarai di tempat lain, H.Mukid Ketua Barisan Muda Nelayan (BMN) yang Akrab dipanggil Mas Mukid Mengungkapkan, “pengaruh ikan yang cenderung tinggi harganya disebabkan Produktivitas hasil tangkapan Ikan menurun drastis. Hal lain yang menjadi persoalan dan Keluhan Nelayan Ialah Harga BBM Solar yang naik sangat tinggi, sehingga Cost otomatis bertambah yang berpengaruh terhadap. Pada kapal-kapal tidak bisa menutup pengeluaran untuk penangkapan Ikan,” Pungkasnya.
(Ytn/red)