Lentog Tanjung, Kuliner Khas Kudus

Berita, UMKM25 Dilihat

KUDUS, patrolinusantara.press – Lentog Tanjung adalah menu sarapan khas Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang kerap ditemukan di sentra kuliner yang berlokasi di Desa Tanjung Karang, Kecamatan Jati.

Lentog Tanjung merupakan hidangan lontong atau olahan beras yang dimasak dengan dimasukkan dalam bungkus daun pisang dan kemudian dikukus, kemudian dicampur dengan sayur lodeh tahu dan gori atau nangka muda. Sedangkan nama tanjung diambil dari nama Desa Tanjung Karang yang merupakan desa cikal bakal munculnya hidangan ini.

Makanan ini hampir sama dengan opor atau bisa dikatakan bahwa lentog tanjung ini merupakan perpaduan antara opor dan semur. Dulunya, lentog tanjung dijual dengan cara berkeliling menggunakan pikulan namun sekarang penjual lentog tanjung kebanyakan berjualan dengan cara mager di kios-kios.

Keunikan dari lentog tanjung adalah ukuran lontongnya yang sangat besar, seukuran betis orang dewasa. Biasanya, lentog tanjung disantap sebagai menu sarapan dan disajikan dengan alas daun pisang untuk menambah orisinalitas. Saat menyantap sajian ini tidak menggunakan sendok, melainkan menggunakan suru yang terbuat dari lipatan daun pisang. Saat menyantap lentog tanjung juga bisa menggunakan makanan pelengkap, seperti tempe bacem, telur puyuh, dan kerupuk. Meski namanya lentog tanjung, makanan ini tidak hanya dijual di Desa Tanjung, namun juga dijajakan di sembilan kecamatan lain di Kabupaten Kudus. Selain itu, walaupun dikenal sebagai menu sarapan, ada juga beberapa warung yang menjajakan makanan ini dari sore hari sampai dengan malam hari

Salah satu penjual lentog tanjung malam Pak Udin, yg berjualan di Jln Kyai H. Wahid Hasim, tepatnya di Desa Ploso Kec. Jati mengatakan, beliau berjualan dari jam 16.00 sampai dengan jam 24.00 malam.

Dalam semalam menjual 40 porsi lentog tanjung. Sedangkan di Mlm Minggu atau dihari libur bisa dua kali lipat. Harga satu porsinya juga murah, yaitu Rp5000.

Salah satu pembeli asal Kabupaten Jepara Andi, mengatakan lentog tanjung ini memiliki rasa istimewa, terutama pada kuah lodeh dan sayur yang disajikan.

(Wiknyo/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *