Mutasi Wahyu Widada, Kapolri Dinilai Tidak Presisi

Jakarta | patrolinusantara.press – Fungsionaris DPP KNPI Sandri Rumanama meminta Kapolri agar mengevaluasi kembali mutasi, rotasi dan promosi yang dilakukan oleh Kapolri beberapa waktu lalu. Sebab menurutnya, kebijakan itu dinilai sebagai kekeliruan Kapolri dalam mengisi jabatan struktural di internal kepolisian. 

“Saya harap beliu harus profesional dalam mempertimbangkan siapa yang akan dirotasi, mutasi dan di promosi agar benar benar terwujud visi misi beliau yakni Polri yang Presisi,” ucap Rumanama.

Ia mengatakan bahwa saat ini masih banyak perwira lain yang bisa dipertimbangkan Kapolri untuk dipromosikan menduduki jabatan Kepala Badan Keamanan & Intelejen Mabes Polri dibanding Irjen Pol. Wahyu Widada, yang tidak memiliki latar belakang intelejen. 

Ia mengatakan, apalagi saat ini menghadapi tahun politik banyak informasi-informasi provokatif, agitasi politik, isu-isu black campaign yang menjadi ancaman stabilitas keamanan nasional yang membutuhkan kerja ekstra dari Badan Intelejen Negara maupun Intelejen dari bersama satuan TNI maupun Polri. 

” Ini kita menghadapi berbagai macam persoalan yang membutuhkan kerja ekstra oleh Badan Intelejen Negara maupun kerja-kerja Intelejen dari Kepolisian, sebagai spion negara informasi-informasi intelejen sangat urgen untuk menakar potensi dan manajemen konflik yang akan muncul, apalagi di tahun politik, perlu dipertimbangkan Kapolri,” tutur dia.

Menurut Rumanama, wujud presisi yang jadi slogan Kapolri tidak termanifestasi dalam keputusan Kapolri kali ini. 

“Kalau mau wujudkan presisi beliau harus buildingnya profesional dong, dengan pertimbangan pertimbangan latar belakang spesifikasi keilmuan, kontekstual dan kondisional yang dihadapi negara agar terlihat presisi untuk mempromosikan seorang perwira bukan hanya dari segi golongan saja,” papar dia.

Ia menjelaskan dari rekam jejak Irjen Pol. Wahyu Widada, tidak pernah menduduki jabatan struktural terkecil dari bagian intelejen di internal kepolisian itu sendiri. 

” Badan Keamanan & Intelijen ini sangat strategis dalam membantu kinerja Kepolisian, kalau intelijen Kepolisian kecolongan sangat berbahaya bagi negara ini,” ujar dia.

Ia menambahkan bahwa dirinya menghargai dan menghormati keputusan Kapolri sebab itu merupakan hak prerogratif seorang Kapolri. Namun kritikan juga sangat penting bagi Kapolri agar bisa menjadi pertimbangan Kapolri dalam semua keputusan-keputusannya. 

” Kita harus menghargai dan menghormati keputusan pak Kapolri, tapi jika menurut kita ada kekeliruan kita berikan kritik sebagai masukan buat beliau dalam mengambil kebijakan kebijakan penting di internal kepolisian,” ulasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *