PATI, patrolinusantara.press – Nelayan di Juwana Kabupaten Pati. Menyatakan keberatan dan menolak keras adanya keputusan pemerintah dengan adanya rencana pemungutan Pendapatan Negara Bukan pajak (PNBP) pascaproduksi, yang akan diberlakukan mulai beberapa bulan mendatang, adanya PNBP pascaproduksi tersebut dinilai akan membebankan para nelayan dan menyulitkan kehidupan ekonomi para nelayan, yang mana saat ini saja sudah sulit. Penolakan tersebut di sampaikan oleh perwakilan nelayan yang tergabung dalam Paguyuban Nelayan Juwana dan pelaku usaha penangkapan ikan di kawasan dermaga pelabuhan perikanan di Juwana, Kabupaten Pati, (24/09/2021).
Kami sangat keberatan dengan keputusan pemerintah. Dengan adanya, PNBP pascaproduksi. Dari pendapatan bruto, mau di ambil 10 persen. Dengan pungutan sebesar itu, kami para pelaku usaha dan nelayan mau jadi apa. Sedangkan kami sudah investasi cukup besar, untuk menjalankan usaha ekonomi, kami sangat terbebani jika kebijakan tersebut di jalankan,” kata perwakilan dan pengusaha ikan di Juwana, MUKIT.
Mukit menuturkan, para nelayan berharap mekanisme pemungutan PNBP tetap di laksanakan sebagai mana mestinya, yang sudah berjalan selama ini praproduksi” kami berharap pemerintah mengkaji keputusan tersebut, biar tidak memberatkan nelayan dan pelaku usaha perikanan” ujarnya.
Selain menolak PNBP pasca bayar, mereka juga menyatakan menolak keras terhadap eksploitasi oleh kapal-kapal eks asing maupun kapal-kapal asing yang seenaknya melakukan penangkapan ikan di seluruh wilayah perairan Indonesia.
Menurut MUKIT jika kapal asing bebas dan dibiarkan melakukan eksploitasi besar-besaran untuk menangkap ikan di wilayah Indonesia, maka akan semakin menyulitkan kehidupan para nelayan di Indonesia.
( Red )