KUDUS, patrolinusantara.press – Kota Kudus dan Universitas Negeri Semarang atau Unnes harus berbangga diri dikarenakan ada salah seorang warganya telah membawa harum Kotanya di pentas kejuaraan dunia pencak silat yang digelar di Singapura.
Kejuaraan pencak silat tersebut diikuti oleh semua negara se Asia. Salah satunya atlet dari Indonesia asli dari Kota Kudus yaitu Safira (red) yang bernaung di Perguruan Pencak Silat Bangau Ruyung anak didik dari Bapak Mas’ud yang notabene seorang lurah Desa Ploso Kabupaten Kudus.
Sudah tak terhitung lagi trofi atau medali yang dipersembahkan oleh Safira, baik di kontes nasional maupun internasional. Bukan cuma Safira saja yang pernah mencicipi medali Bangau Ruyung juga punya satu atlet lagi yang berprestasi yaitu adinda Serly Qurrotun Aini.
Di kancah Nasional nama Serly tidak asing lagi d dunia pencak silat, atlet dari Kudus ini juga sudah banyak menyabet trofi atau medali di semua kejuaraan.
Dari Kejurnas antar perti di UNS 2019 dan menyabet juara 1, juga POMNAS di Jakarta dan menyabet medali perunggu. Semua itu tak terlepas dari tangan dingin seorang Mas’ud yang sudah mendidik dan menanamkan nilai-nilai kedisiplinan dan rendah hati kepada semua orang.
Momen seperti ini seharusnya dijadikan introspeksi bersama antara Pemerintah dan Pengcab supaya agar di kemudian hari bisa melahirkan atlet – atlet yang berprestasi lagi dan membawa harum nama daerah.
(Burhan/Red)