SURABAYA, patrolinusantara.press – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan secara resmi mengizinkan pemberangkatan ibadah Umroh dan Perjalanan Luar Negeri melalui Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.
Kepastian itu disampaikannya usai melakukan Rapat Koordinasi Pembukaan Bandara Juanda untuk Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) termasuk umroh di Hotel JW Marriot Surabaya.
Rapat koordinasi tersebut diikuti oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto, Kapolda Jawa Timur Irjen. Pol. Nico Afinta, Pakar Epidemiologi Unair Windhu Purnomo, Perwakilan PT. Angkasa Pura, serta Otoritas Bandara Juanda.
Sebelumnya, Pemerintah Pusat telah membuka kembali pemberangkatan Ibadah Umroh mulai 8 Januari 2022 lalu. Namun, keberangkatan dan kepulangan umroh masih melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Menko Marves mengatakan, meskipun pemberangkatan umroh dan PPLN (Pelaku Perjalanan Luar Negeri) melalui Bandara Juanda telah dibuka kembali per hari ini, Jumat (11/3), namun akan efektif dalam beberapa hari menunggu kesiapan berbagai pihak di Jawa Timur.
“Jadi tidak hanya umroh, tapi juga keberangkatan dan kedatangan internasional ya. Prinsipnya sama seperti di Jakarta dan Bali untuk kedatangan internasionalnya. Seperti umroh berangkat dari Jawa Timur, kembali di Jawa Timur,” katanya.
Dijelaskan, sesuai dengan Surat Edaran (SE) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Nomor 12 Tahun 2022 tanggal 8 Maret 2022 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), untuk PPLN (Pelaku Perjalanan Luar Negeri) yang memasuki Wilayah Indonesia diberlakukan masa karantina satu hari.
“Jadi ketika datang dilakukan tes PCR di airport atau di hotel atau asrama haji. Bila negatif bisa langsung pulang, tapi bila positif maka harus karantina. Soal paspor kita semua berlaku visa on arrival, jadi apa yang terjadi di Jakarta sama dengan yang terjadi di Surabaya,” ujar Menko Marves Luhut.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambut baik kembali dibukanya Bandara Juanda untuk perjalanan luar negeri termasuk umroh. Menurutnya, hal ini akan menjadi penguat dan spirit bagi kebangkitan ekonomi Jawa Timur.
“Alhamdulillah Pak Menko Marves sudah memberikan lampu hijau pembukaan Bandara Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur untuk penerbangan internasional termasuk umroh. Tentunya ini menjadi kabar baik bagi kita semua dan juga spirit kita untuk terus bangkit. Tentu semua tetap pada koridor menjaga protokol kesehatan,” kata orang nomor satu di Jawa Timur.
Khofifah mengatakan, usai disetujuinya pemberangkatan umroh melalui Bandara Juanda, ia akan segera melakukan koordinasi dengan seluruh pelaku maupun agen perjalanan Haji dan Umroh yang ada di Jawa Timur. Termasuk dengan secara teknis dengan pihak terkait seperti PT. Angkasa Pura terkait alur keberangkatan dan kepulangan.
“Kami akan segera menyiapkan langkah strategis dan melakukan identifikasi terkait SOP layanan umroh ini, baik keberangkatan maupun kepulangan. Apalagi, di tingkat pusat telah diputuskan tidak ada karantina kepulangan bila hasil PCR ketika tiba di tanah air negatif,” jelas Khofifah.
Menurut Mantan Mensos RI itu, Pemprov Jawa Timur bersama Pemkot Surabaya sendiri telah menyiapkan tempat karantina bagi para jama’ah umroh yang tiba melalui Bandara Juanda. Salah satunya di Asrama Haji Sukolilo yang telah disiapkan oleh Pemkot Surabaya, dan BPWS(Badan Pengembangan Wilayah Surabaya) sisi Bangkalan yang disiapkan oleh Pemprov.
“Nanti akan kami komunikasikan dengan Pak Walikota Surabaya. Rencananya Asrama Haji yang saat ini dipakai sebagai tempat isolasi terpusat jika sudah kosong agar dapat digunakan jama’ah umroh. Sehingga bisa jadi tempat karantina umroh jika nanti dibutuhkan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Khofifah mengatakan bahwa penyelenggaraan umroh di masa pandemi ini tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Ia pun berharap jamaah umroh dari Jawa Timur tetap mematuhi protokol kesehatan.
( Ngasri/A/Red)