Banten | patrolinusantara.press – Heboh kasus mantri suntik mati Kades di Banten, kini dugaan motifnya mulai terungkap. Pelaku, SH diduga menyuntikkan cairan ke dalam tubuh Kades Curuggoong, Salamunasir (40) hingga mati dengan dugaan alasan perselingkuhan.
Hal itu berdasarkan penyampaian kuasa hukum pelaku, Raden Yayang Elang di Mapolresta.
Dikatakannya, SH emosi setelah melihat foto-foto istrinya dengan korban di handphone milik istrinya. Istri SH sendiri adalah seorang bidan di Desa yang Kadesnya adalah korban, yakni Desa Curuggoong.
Setelah mengetahui hal itu, pelaku kemudian mendatangi rumah korban pada Minggu (12/3) guna mengklarifikasi foto-foto antara korban dengan istrinya.
“Ada dugaan perselingkuhan antara korban dengan istri pelaku. Pelaku ini ada foto-foto yang dilihat dari HP istrinya, sehingga timbul rasa emosi untuk menegur korban, maksud dan tujuannya itu apa,” ungkap Raden Yayan kepada awak media, Senin (13/3).
“Fotonya foto berdua (korban dengan istri pelaku), foto lagi makan dan lain-lain. Jadi kekesalan pelaku seperti itu,” imbuhnya.
Raden Yayan menyampaikan bahwa SH tak menampik dirinya sengaja menyiapkan dan membawa cairan yang disuntikkan ke tubuh korban dari rumah.
Namun ia menegaskan, pelaku tidak memiliki niat untuk membunuh korban dengan suntikan tersebut.
“Kalau suntikan itu sejauh ini menurut pengakuannya (pelaku SH) dia bawa (dari rumah), udah disiapkan. Tapi tujuannya bukan untuk membunuh, hanya untuk memberi efek jera saja,” kata Raden.
Namun saat ditanya terkait jenis cairan apa yang dimasukkan SH ke dalam jarum suntik tersebut, Raden Yayan tidak tahu secara pasti.
“Saya belum tau isinya jenis (cairan) apa, yang saya tahu itu hanya obat penenang saja,” ujarnya.