Produsen Tapioka dan Obyek Wisata di Pati Kedatangan Tamu Asal Palu Sulteng

Berita48 Dilihat

PATI, patrolinusantara.press – Dua potensi Daerah Pati menjadi sasaran kunjungan dan study rombongan dari Palu, Sulawesi Tengah. Rombongan yang tergabung dalam tim Refalina Project Sulawesi Tengah mengunjungi produsen tepung tapioka di Kecamatan Margoyoso dan Gua Pancur di Desa Jimbaran Kecamatan Kayen Kabupaten Pati beberapa hari lalu. 

Pimpinan rombongan Refalina Project Sulawesi Tengah Evi Novita Setyaningrum mengatakan, kunjungannya ke Pati untuk belajar tentang proses produksi tepung tapioka dan pengelolaan obyek wisata. Dari kunjungan tersebut mereka ingin mendapatkan inspirasi sekaligus pengetahuan awal berkait dua bidang tersebut.  

Ia menjelaskan, sejauh ini pihaknya aktif mendampingi penyintas bencana gempa bumi dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi serta pemulihan ekonomi. Kunjungan dan studi di Bumi Mina Tani penting untuk bekal inovasi dalam pemulihan ekonomi pasca bencana di Sulawesi Tengah. 

“Di desa dan kelompok dampingan kami terdapat potensi pertanian ketela atau ubi kayu dan ada juga sejumlah tempat yang berpotensi dikembangkan menjadi objek wisata. Melalui kunjungan belajar ini, kami bisa mendapatkan gambaran tentang dua hal itu,” ujar Evi.

Seusai dari Margoyoso, tim Refalina melanjutkan kunjungan belajarnya ke Goa Pancur Desa Jimbaran, ditempat tersebut, mereka ingin melihat dari dekat pemanfaatan potensi dan manajemen pengelolaan tempat wisata.

Lebih lanjut Evi menjelaskan, Pati memiliki banyak potensi alam dan industri yang telah terkelola dan memberi efek positif bagi perekonomian daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bahkan, tidak sedikit potensi yang berkembang atas inisiasi dan kemandirian masyarakat. 

Lanjut Evi kami berterima kasih dengan Serikat buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Pati yang telah memfasilitasi kunjungan belajar tim Refalina, Hasil belajar awal ini akan kami kaji lebih lanjut untuk program pemberdayaan Masyarakat di Sulawesi Tengah,” tandasnya.

Sementara itu, koordinator bidang penelitian, pelatihan dan pemberdayaan Sarbumusi Pati Teguh Santoso yang mendampingi tim Refalina di lapangan mengatakan, Kunjungan di dua tempat tersebut di dalamnya terdapat Anggota Sarbumusi, mengingat Basis Sarbumusi tidak buruh di sektor Formal, tetapi juga Non-formal, Pungkasnya

 

(Ytn/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *