Tak Terima Anak Dipaksa dan Dianiaya Untuk Sholat Oleh Oknum Guru, Padahal Menstruasi. Orang Tua Siswi Gerudug SMPN 7 Percut Seituan

Percut Seituan | patrolinusantara.press – Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 (SMP) Percut Seituan di Jalan Sidodadi, Dusun XI, Jalan Paluh Merbau, Tanjung Rejo, Percut Seituan, Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara mendadak heboh dan gempar.

Pasalnya, sejumlah warga sekitar dan orang tua siswa mendatangi rumah sekolah tersebut dikarenakan adanya hal yang tidak beres yang diduga dilakukan oleh seorang oknum guru pada Rabu 22/2/2023 Pukul 11.00 Wib.

Menurut informasi yang beredar di lapangan pada saat itu bahwa, seorang oknum guru olah raga diduga telah melakukan penganiayaan terhadap siswi SMP dengan cara memukul di bagian kepala-kepala siswi perempuan dan juga diduga melakukan perbuatan yang tidak sepantasnya, dimana oknum guru diduga memaksa sejumlah siswi yang sedang datang bulan/menstruasi untuk sholat.

Bapak Rudi Hartono salah satu orang tua siswa yang saat itu berada di lokasi menjelaskan bahwa dirinya sangat syok dan terkejut mendengar kabar bahwa anak perempuannya yang paling kecil diduga dianiaya oleh seorang oknum guru yang mengajar di sekolah SMP N7 Percut Seituan.

“Saya dapat kabar anak saya diduga dianiaya, setelah itu saya langsung tancap gas ke sekolah, saat itu saya tanya anak saya dan anak saya pun menjelaskan kepada saya bahwa dirinya diduga mendapat perlakuan tidak baik dari oknum yang diketahui merupakan guru olah raga yang membuat mental dan psikis anak saya menjadi down,” ungkapnya.

Lanjut Rudi, bahwa anaknya tidak pernah mendapatkan perlakuan kasar kalau di rumah, ini di tempat dimana anaknya yang seharusnya mendapatkan pendidikan malahan mendapatkan perlakuan kasar yang membuatnya trauma.

“Anak saya memberikan penjelasan kepada saya, dimana saat itu oknum guru (IR) menyuruh anak saya (DF) untuk sholat, anak saya menjawab bahwa dirinya sedang tidak bisa menjalankan sholat karena sedang datang bulan atau menstruasi, namun oknum guru tersebut tiba tiba mengamuk dan marah marah, kemudian oknum guru itu juga mengatakan kepada anak saya bahwa dirinya tahu ciri-ciri wanita yang sedang menstruasi/ halangan. Saya heran kok bisa seorang guru laki laki tahu bahwa ada wanita yang sedang menstruasi, bagaimana cara dia mengetahuinya,” geram Rudi.

IR oknum guru yang diduga melakukan hal tersebut saat diwawancarai awak media menjelaskan bahwa, di sekolah ada namanya peraturan sholat berjamaah dan siswa wajib sholat.

” Saya guru piket, jadi kekisruhan ini mau saya tangani, jadi saya bentak ada kelas 7,3 ini ada saya elus-elus kepalanya begini, jadi lepas dari itu saya marah untuk semua, orang tuanya datang marah marah. Saya mau klarifikasi saya gak dikasih ngomong, jadi di situ saya gak terima, kalau perkara datang bulannya, saya gak maksa si anak, saya memarahi seluruh sekolah yang alasannya datang bulan, cabut dan yang belum mandi wajib alasan anak anak itu, gak satu orang saya marahi anak anak itu, gak mungkin lah saya bodoh kali anak (M) saya suruh sholat, saya juga tidak ada memukul,” ungkap oknum Guru IR saat diwawancarai awak media di hari yang sama di waktu kejadian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *