Terungkap 10 Mayat Dikubur di Kebun, Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara

Banjarnegara | patrolinusantara.press – Pembunuhan berencana yang dilakukan dukun pengganda uang terungkap di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Jawa Tengah. Sedikitnya 10 mayat ditemukan dikubur di sebidang kebun, Senin (3/4/2023).

Aparat Polres Banjarnegara dibantu sukarelawan mengevakuasi mayat yang diduga korban pembunuhan berencana dukun pengganda uang berinisial TH alias Mbah Slamet, 45.

Kasatreskrim Polres Banjarnegara AKP Bintoro Thio Pratama mengatakan aparat kepolisian kembali menggali tanah di sekitar lokasi penemuan korban pertama. Korban pertama ditemukan terkubur di lahan milik pelaku pada Sabtu (1/4/2022).

“Namun kami belum bisa pastikan jumlahnya,” katanya.

Sejumlah sukarelawan menyebut 10 mayat ditemukan melalui penggalian pada Senin. Beberapa mayat dikubur dalam satu liang.

Setelah dievakuasi, mayat-mayat tersebut langsung dibawa ke RSUD Hj Lasmanah Banjarnegara untuk diidentifikasi.

Saat menggelar konferensi pers di Mapolres Banjarnegara, Senin pagi, Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan pembunuhan berencana yang dilakukan oleh Mbah Slamet terungkap berkat laporan GE, anak salah seorang korban berinisial PO, 53, warga Sukabumi, Jawa Barat, pada 27 Maret 2023.

Laporan tersebut didasari atas pesan yang dikirimkan korban melalui Whatsapp kepada anaknya yang lain, yakni SL, adik GE. Pada 24 Maret, PO mengabarkan sedang di rumah Mbah Slamet.

PO juga berpesan apabila sampai Minggu (26/3/2023) tidak pulang, SL dan GE diminta untuk datang ke rumah Mbah Slamet dengan didampingi aparat.

Berdasarkan laporan tersebut, petugas Satreskrim Polres Banjarnegara langsung menggelar penyelidikan hingga akhirnya menemukan jasad PO terkubur di jalan setapak menuju hutan Desa Balun, pada Sabtu (1/4).

Berdasarkan hasil pemeriksaan, PO diberi minuman yang sudah dicampor Potassium sianida alias potas oleh Mbah Slamet. Sebab, Mbah Slamet kesal lantaran terus-menerus ditagih oleh PO.

Sebelumnya, Mbah Slamet menjanjikan akan melipatgandakan uang sebesar Rp70 juta yang disetorkan PO menjadi Rp5 miliar.

“Mbah Slamet memiliki tangan kanan, yaitu BS. Satu tahun lalu, BS mengunggah pesan ke Facebook yang isinya Mbah Slamet adalah orang pintar yang bisa menggandakan uang,” ujar Kapolres.

PO yang membaca unggahan itu pun tertarik sehingga BS mempertemukannya dengan Mbah Slamet. Sejak pertemuan itu, PO memberikan sejumlah uang dan mahar kepada Mbah Slamet. Namun, janji Mbah Slamet palsu belaka sehingga PO berulang kali menagihnya.

Mbah Slamet dan BS dijerat Pasal 340 KUHP mengenai pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman berupa pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama 20 tahun.

Sumber : Antara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *