Warning Keras! Said Aqil Kembali Wanti-Wanti Pemerintah. Kalau Uang Pajak Diselewangkan, Warga NU Tak Usah Bayar Pajak

Jakarta | patrolinusantara.press – Pernyataan keras muncul dari mantan Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj, terkait dengan jumlah kekayaan ayah Mario Dandy Satrio yang juga mantan petinggi Ditjen Pajak, Rafael Alun Trisambodo.

Ia meminta agar kekayaan orang tua dari pelaku penganiayaan terhadap anak petinggi Ansor itu untuk diperiksa.

Mantan nomor orang 1 di PBNU itu itu mewanti-wanti pemerintah soal pajak yang bisa saja disalahgunakan. Pasalnya, kekayaan Rafael yang mencapai Rp 56 miliar menjadi sorotan publik karena dianggap terlalu fantastis untuk ukuran pejabat eselon III.

“Ketika saya jadi Ketum PBNU tahun 2012, September, munas ulama di Pesantren Cirebon, waktu itu baru ada kejadian Gayus Tambunan (mantan pegawai Ditjen Pajak yang dipidana karena kasus mafia). Keputusan para kiai [saat itu], bahwa kalau uang pajak diselewengkan, NU akan ambil sikap tegas: warga NU tidak usah bayar pajak waktu itu,” kata Said Aqil di RS Mayapada, Jakarta, Selasa (28/2).

Said Aqil menyampaikan bahwa hasil Munas Ulama saat itu sampai membuat Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengirim utusan pribadi kepadanya. Di depan staf khusus kiriman SBY itu, Said Aqil mengungkapkan bahwa keputusan itu dibuat berdasarkan referensi kitab kuning dan keputusan para imam serta ulama.

“Kalau pajak untuk rakyat, pajak untuk pembangunan, pajak untuk kebaikan, kita dukung. Warga NU taat bayar pajak,” lanjutnya.

Senada dengan saat kasus Gayus Tambunan, Said Aqil meminta agar kekayaan fantastis Rafael diperiksa. Jika memang terjadi penyelewengan uang pajak, ia memastikan para ulama akan ajak warga tak bayar pajak.

“Ya itu tadi, saya ungkit keputusan munas tadi. Kalau memang pajak uang diselewengkan, ulama ini akan mengajak warga tak usah membayar pajak. Itu kalau terbukti diselewengkan ya,” ujarnya.

Diakatakan Said, kejadian ini kembali membuka luka masyarakat kembali bagaimana para pegawai DJP ternyata banyak yang memanfaatkan jabatannya untuk memperkaya diri sendiri.

“Maka kalau memang pemerintah masih seperti itu, bukan tidak mungkin ancaman seperti yang ada di zaman Gayus Tambunan akan terjadi lagi. Makanya kita imbau pemerintah awasi dan manfaatkan benar-benar pajak yang didapat dari rakyat untuk kepentingan pembangunan Indonesia,” tegasnya.

Meski demikian, Said Aqil masih percaya pemerintah akan bersikap tegas dan benar-benar memihak pada masyarakat.

“Sejauh ini kita masih percaya pemerintah lewat Kementerian Keuangan untuk serius menangani kasus ini. Supaya ke depan tidak terulang lagi kasus-kasus yang mencederai masyarakat seperti ini,” pungkasnya.

Kekayaan Rafael Alun menjadi buah bibir di kalangan publik usai anaknya, Mario Dendy Satriyo, menganiaya seorang remaja 17 tahun bernama David hingga koma. Penganiayaan yang terjadi pada 20 Februari 2023 ini dipicu oleh informasi dari seorang perempuan berinisial APA bahwa pacar Mario, A, mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari David.

Dalam melakukan perbuatan kejinya, Mario dibantu oleh temannya, Shane Lukas, yang bertugas merekam aksi Mario. Akibat penganiayaan ini, David sempat koma dan saat ini masih dirawat di RS Mayapada.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *