Ziarah Spiritual Kenegarawanan Hingga Dukungan Sejumlah Tokoh Untuk Acara 11 Maret 2023 Bagi GMRI dan Posko Negawaran

Depok | patrolinusantara.press – Usai melalukan ziarah spiritual kenegaraan ke sejumlah tempat di Jawa Tengah, GMRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia) bersama sahabat dan kerabat dari Posko Negarawan, pada hari Selasa, 22 Februari 2023 berkenan diterima Prof.  Dr. Indira Santi Kertabudi M.Si., Ph.D, ahli madya kebijakan publik, Lemhannas RI.

Pertemuan yang berlangsung santai di kawasan Thamrin Jakarta Pusat ini tidak hanya memantapkan rencana acara pada 11 Maret 2023 bersama 45 tokoh nasional yang hendak menyampaikan seruan kepada Presiden serta para pengelola negara agar dapat lebih bijak memperhatikan kepentingan rakyat serta memberi perhatian serius pada bangsa dan negara dari ancaman ambruk akibat tata kelolanya yang tidak benar.

Acara ziarah

spiritual kenegaraan ke berbagai tempat pada 17-20 Februari 2023 ke gua Gua Jambe 5 dan Gua Jambe 7, di Desa Selok, Cilacap. Bangunan Padepokan Agung Sanghyang Jati sungguh indah dan mempesona. Sehingga dari sisi kawasannya yang cukup tinggi itu dapat mengintip sebagian wilayah Kabupaten Cilacap dengan tepian pantainya yang melandai. 

Di dalam sekitar kompleks ini juga ada tempat ibadah Kwan Im Thang. Di dalam Gua Jambe 5 tertulis Pak Cilik Sukmoyorenggo dan Pak Cilik Cokrowongso yang acap disebut Gedung Pertapaan Putih.

Sri Eko Sriyanto Galgendu yang didampingi Ptofesor Yudhie Haryono mengaku telah mendapat Palu Jagat untuk menghadapi goro-goro yang akan terjadi di Indonesia. Dan Pak Sakun sebagai juru kunci  kawasan ini meyakinkan pula penerimaan jagat atas kedatangan TIm GMRI dengan sagabat dan kerabat Posko Negarawan, sehingga dia sangat welcome (19 Februari 2023) yang  diekspresikannya dengan suguhan spesial kopi panas berikut tempe mendoan yang hangat.

Begitu juga Slamet Riyadi, juru  kunci Gua Jambe 5 hingga berlanjut ke Gua Jambe 7 yang sepenuhnya meyakini kepercayaan Kejawen.

Di Padepokan Ampel Gading 7 biasanya acara akan penuh sesak pada setiap tanggal 1 Syuro yang berdatangan dari berbagai pelosok negeri Nusantara, utamanya untuk menentukan kebijakan pilihan dalam bernegara, berbangsa maupun untuk bermasyarakat.

Presiden Soeharto misalnya secara rutin selalu datang ke sejumlah tempat yang dianggap wingit dan mampu memberi aspirasi maupun petunjuk untuk memilih suatu keputusan yang penting bagi orang banyak.

Prinsip utama dalam kepercayaan Kejawen bahwa untuk meyakini kepercayaan Kejawen itu sebagai suatu kebenaran yang tidak perlu diperdebatkan. Sehingga masing-masing orang dengan keyakinan yang dipercayai itu dapat dipahami mempunyai kebenaran sendiri, tanpa perlu mengusik keyakinan orang lain. Karena kebenaran yang sejati itu pun, dipahami para penganut paham Kejawen adalah milik Allah SWT juga.

Rangkaian ziarah spiritual kenegaraan yang dilakukan GMRI bersama sahabat dan kerabat Posko Kenegaraan terus  berlanjut dengan safari kepada sejumlah tokoh. Pada hari Selasa, 21 Februari 2023 bercengkrama santai bersama Prof. Dr. Indira Santi Kartabudi M. Si, Ph.D., staf ahli madya kebijakan publik, Lemhannas RI, di  Warung Kopi Ko Acung, Kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Hingga siangnya silaturahmi  kepada Marsekal Selamet Subiyanto di kediamannya, Depok. Semua rangkaian acara ini merupakan bagian persiapan untuk acara agung pada 11 Maret 2023 bersama 45 tokoh negararan Indonesia lainnya dalam acara penyampaian pesan kenegarawanan. 

Kata Marsekal Selamet Subianto berpesan, orang yang beriman baik itu akan melahirkan keparipurnaan. Mereka yang minus imannya pasti munafik. Dan mereka yang abai pada agama akan menjadi kafir atau atheis.

Perjuangan para tokoh agama dalam upaya menuju  kemerdekaan bangsa Indonesia, kata mantan KSAL ini, setidaknya bisa ditelisik sejak  1602, kemudian pada 1908 hingga 1928 yang ditandai dengan Sumpah Pemuda. Demikian juga dengan keberadaan Sultan dan para Raja yang ada sampai Proklamasi bangsa Indonesia (bukan proklamasi negara Indonesia) pada 17 Agustus 1945.

Itulah lima potensi bangsa Indonesia yang layak dan patut menjadi wakil rakyat di MPR RI, tandas mantan KSAL, yaitu tokoh agama, ilmuan, para Raja dan Sultan (yang memiliki wilayah), TNI dan kaum nasionalis, tandas Marsekal Selamet Subianto. Karena bangsawan, pasti negarawan, tetapi negarawan belum tentu bangsawan. Setidaknya dalam realase terakhir (21/02/2023) dari Prof. Yudhie Haryono selaku Ketua Steering Committee Acara  Pesamuan Agung GMRI dan Posko Negarawan pada 11 Maret 2023 sudah cukup siap dilakukan, sebab hampir semua tokoh yang akan menandatangani Pernyataan Seruan Kenegaraan itu, boleh dikatakan telah memberikan persetujuannya dan siap menandatangani seruan kenegaraan yang akan disampaikan secara terbuka itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *