Rusak Makin Parah, Pengendara Keluhkan Kondisi Jalan Penghubung Trangkil- Wedarijaksa Pati

Pati | patrolinusantara.press – Pengendara keluhkan kondisi jalan penghubung Desa Asempapan Kecamatan Trangkil dan Desa Jetak Kecamatan Wedarijaksa Pati. Pasalnya, kondisinya semakin memprihatinkan. makin hati rusaknya makin parah.

Dari pantauan awak media, titik terparah berada di wilayah Desa Jetak. Di lokasi tersebut, ditemukan banyak jalan berlubang dengan ukuran besar. Dan hal itu diperparah dengan kondisi jalan di beberapa titik yang tidak rata.

Salah satu pengendara, Salam (25), menyampaikan bahwa kondisi jalan tersebut semakin hari makin parah. Apalagi, saat ini cuacanya sedang hujan, kondisinya makin memprihatinkan.

“Saya setiap hari melewati jalan ini untuk bekerja. Parah banget ini kondisinya. Sudah lama tidak diperbaiki. Diperbaiki pun itu hanya ditambal dengan tanah. Tapi, nambalnya nggak niat,” ungkapnya (28/2).

Menurutnya, beberapa kali pemerintah melakukan pengurukan jalan yang berlubang. Namun, tanah urukannya tidak diratakan. Sehingga, membuat jalan bergelombang.

“Pokoknya nambalnya nggak niat banget. Itu ada jalan yang agak cekung, pas hujan sering menggenang. Itu diurug, tapi tanahnya tidak diratakan. Ra niat blas pokoknya,” katanya.

Senada dengannya, Bagus (24) warga Desa Asempapan juga mengatakan, kerusakan jalan ini sudah membahayakan para pengguna jalan. Beberapa kali pengendara motor jatuh karena terpeleset atau terperosok di jalan berlubang.

“Sudah beberapa kali ada ibuk-ibuk dan mbah-mbah mengendarai motor jatuh terpeleset karena lubang jalan yang tergenang air. Ditambah beberapa akhir bulan ini musim hujan,” ucapnyanya.

Ia mengaku harus melewati jalan ini untuk menuju ke Pati Kota. Kalau memutar terlalu jauh. Dirinya pun harus memperlambat laju untuk menghindari kubangan.

“Akibat jalan tersebut saya selaku pengguna roda dua sering servis motor ke bengkel. Apalagi para pengguna roda empat,” keluhnya.

Warga lainnya, Toni (30) berharap jalan ini segera diperbaiki. Pasalnya, jalan ini merupakan akses utama warga Asempapan untuk menuju ke Wedarijaksa dan Pati Kota.

“Jalan ini sangat dibutuhkan warga sekitar. Banyak keluhan masyarakat yang terdampak dari kendaraan besar yang lewat,” ujar Toni yang juga mantan Ketua Karang Taruna Desa Asempapan ini.

Menurutnya, saat ini terjadi simpang siur, apakah perbaikan jalan harus dibebankan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati atau Pemerintah Desa (Pemdes) setempat.

Menanggapi hal itu, menurutnya perbaikan jalan dibebankan ke Pemdes saja. Karena, kalau nunggu DPUTR terlalu lama. Supaya tidak semakin parah juga.

“Sebaiknya pembangunan jalan dibebankan ke desa saja. Supaya segera diperbaiki dan nggak berbelit-belit,” ungkapnya.

Di sisi lain, Sekretaris Desa (Sekdes) Asempapan M. Muslihan menjelaskan, saat ini jalan tersebut masih menjadi tanggung jawab DPUTR Pati. Namun, pihaknya saat ini sedang berupaya agar jalan itu dikembalikan lagi ke pemerintah desa. Supaya dapat ditangani dengan segera.

“Kemarin waktu aku memberikan surat penarikan kembali ditolak oleh DPU, karena harus ada tanda tangan Kades Jetak dan Asempapan. Surat saat ini sudah direvisi, sudah ditandatangani juga oleh kedua Kades. Ini sudah dikirim lagi ke kantor Setda dan DPU. Tinggal nunggu proses pengembalian,” pungkas Muslihan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *